FUNGSI SOSIOBUDAYA RUMAH ADAT TONGKONAN SUKU TORAJA DI LALIKAN PANGALA’, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN, INDONESIA
SOCIO-CULTURAL FUNCTIONS OF THE TONGKONAN CUSTOM HOUSE OF THE TORAJA TRIBE IN LALIKAN PANGALA', NORTH TORAJA, SOUTH SULAWESI,
DOI:
https://doi.org/10.51200/jobsts.v8i1.4165Keywords:
Warisan budaya, Sistem kepercayaan, Fungsi, Upacara, Status sosialAbstract
ABSTRAK
Rumah Adat Tongkonan merupakan warisan budaya yang dimiliki Suku Toraja di Indonesia dimana ianya menjadi pusat kehidupan sebagai rumah adat yang multifungsi. Secara umumnya, Rumah Adat Tongkonan ini terkait dengan sistem kepercayaan yang diperturunkan oleh leluhur Suku Toraja iaitu Aluk Todolo dan mengandungi banyak filosofi seperti kepercayaan, kebanggaan, tradisi kuno serta peradaban yang semuanya tersirat pada bangunan ini. Fungsi sosiobudaya Rumah Adat Tongkonan sebagai warisan budaya dalam kehidupan komuniti suku Toraja merupakan fokus utama di Kampung Lalikan Pangala’, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Indonesia. Objektif kajian ini akan memberi fokus terhadap fungsi sosial, fungsi fizikal dan fungsi ekonomi Rumah Adat Tongkonan. Metodologi kajian ini menggunakan kaedah kualitatif iaitu menerusi kaedah temu bual mendalam dengan menemubual seramai lima orang key informan, kaedah pemerhatian dengan memerhati Rumah Adat Tongkonan dan kaedah sumber data sekunder bagi mendapatkan maklumat yang lebih lanjut. Hasil analisis data menunjukkan fungsi sosial Rumah Adat Tongkonan adalah sebagai tempat musyawarah bagi rumpun keluarga melalui upacara Rambu’ Solo dan Rambu’ Tuka. Fungsi fizikal menunjukkan Rumah Adat Tongkonan adalah sebagai alat yang melambangkan status sosial, menggambarkan nilai-nilai kehidupan melalui motif ukiran dan warna, ruang rumah sebagai tempat menyimpan jenazah anggota keluarga dan struktur bawah Rumah Adat Tongkonan yang multifungsi. Fungsi ekonomi menunjukkan Rumah Adat Tongkonan dijadikan sebagai produk kerajinan tangan yang membantu pendapatan komuniti serta memperkenalkan Rumah Adat Tongkonan. Rumah Adat Tongkonan ini merupakan sebuah karya agung yang harus dilindungi agar ianya dapat menjadi tatapan generasi akan datang.
ABSTRACT
Tongkonan Custom House is a cultural heritage owned by the Toraja Tribe in Indonesia where it is the centre of life as a multifunctional custom home. Generally, this Tongkonan Custom House is associated with a belief system devised by the ancestor of the Toraja tribe, Aluk Todolo. It contains many philosophies such as belief, pride, ancient tradition and civilization all embedded in this building. This study aimed to investigate how Tongkonan custom home functions as a cultural heritage in the Toraja tribal community life in Pangala, North Toraja, South Sulawesi, Indonesia. The objectives of this study will focus on the social functioning, physical functioning and economic functioning of Tongkonan Custom House. The research methodology uses qualitative methods, which is by way of in-depth interviews with interviewing five key informants, observation method by observing Tongkonan Custom House and secondary data source method for more information. The results of the data analysis show that the social function of Tongkonan Custom House is a place of deliberation for family gatherings through the ceremony of Rambu Solo and Rambu Tuka. The physical function shows the Tongkonan Custom House as a tool that symbolizes social status, reflecting the values of life through motifs and colours, the living room as a place to store the remains of the family and the multifunctional structure of the Tongkonan Custom House. The economic function of the Tongkonan Custom House as a tourism product has helped to increase the income of the community and to introduce the Tongkonan Custom House to the outside community. This Tongkonan Custom House is a great masterpiece that must be protected so that it can be the vision of future generations.
References
Rujukan
Artikel Jurnal
Nurul Ilmi Idrus. (2016). Mana’ dan Eanan: Tongkonan, Harta Tongkonan, Harta Warisan dan Kontribusi Ritual di Masyarakat Toraja. Kajian kes di Sangalla, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia. Jurnal Etnografi Indonesia. Vol. 1, No. 2.
Abd. Rahman Rahim. (2017). Mengenal Lebih Dekat Tana Toraja. Jakarta Timur: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Ahimsa & Arwan. (2004). Jejak Masa Lalu Sejuta Warisan Budaya. Yogyakarta: Kunci Ilmu.
Duli, Akin & Hasanuddin. (2003). Toraja, Dulu dan Kini . Pustaka Refleksi.
Kis-Jovak, Jowa I.; Hetty Nooy Pal, Reimar Schefold, and Ursula Schulz-Dornburg. (1988). Banua Toraja: Changing Patters in Architecture and Symbolism among the Sa’dan Toraja Sulawesi Indonesia. The Netherlands: Royal Tropical Institute.
Levy-Strauss, C. (1983). The Way of the Masks. Seattle: University of Washington Press.
Mithen Lullulangi, Onesimus Sampebua’ & Elisaberth Rambulangi. (2017). Arsitektur Tradisional Ramah Lingkungan. Samata: Gunadarma Ilmu.
Tangdilintin, L. T. (1974). Toraja dan Kebudayaannya. Lembaga Sejarah dan Antropologi. Ujung Padang: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Tangdilintin, L. T. (1975). Toraja dan Kebudayaannya. Rantepao: Yayasan Lepongan Bulan.
Buku
Abdul Azis Said. (2004). Toraja Simbolisme Unsur Visual Rumah Tradisional Toraja. M. Nursam (Eds.). Rumah Tinggal Tradisional Toraja (Tongkonan) . Yogyakarta: Ombak.
Hetty Nooy-Palm. (1979). The Sa’dan-Toraja: A Study of Their Social Life and Religion, Vol. I, Organization, Symbols and Beliefs. Leiden: KITLV.
Marcelina Sanda, Maria Heny & Welly E. (2018). Rumah Adat “Tongkonan” Orang Toraja Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan. Kajian kes Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia. Holistik, Tahun XI, No. 22.