MESEJ SIMBOLIK KARYA POSTER COVID-19 DARI BALAI SENI LUKIS SABAH
SYMBOLIC MESSAGE OF COVID-19 POSTER WORK FROM SABAH ART GALLERY
DOI:
https://doi.org/10.51200/ejk.v27i.3671Keywords:
Mesej, simbolik, karya poster, COVID-19, Balai Seni Lukis Sabah, Intan Munirah Hamzah, Message, symbolic, poster work, Sabah Art Gallery, SabahAbstract
Sebuah karya poster bukan hanya sekadar paparan gambaran visual dan teks yang memiliki aspek-aspek keindahan ataupun hiburan. Namun, ia juga merupakan alat atau medium komunikasi bukan lisan yang dihasilkan oleh penciptanya untuk menyampaikan sesuatu berupa mesej kepada orang lain. Kajian ini cuba mendekati, memahami dan menjelaskan mesej dari satu siri karya poster COVID-19 dari Balai Seni Lukis Sabah yang diciptakan oleh Intan Munirah Hamzah mencakupi aspek struktur, isi dan fungsi dari mesejnya. Pendekatan kajian seni di mana asas-asasnya berasal dari pendekatan kualitatif menekankan pada sistem penjelasan yang bersifat deskriptif dan holistik telah digunakan, sekali gus dihubungkan melalui kerangka konseptual yang dibangun oleh konsep-konsep relevan sebagai bingkai acuan analisisnya. Hasil analisis menunjukkan bahawa karya-karya poster COVID-19 dari Balai Seni Lukis Sabah cuba mengutarakan mesej keselamatan diri dan pencegahan yang terkait dengan fenomena COVID-19 yang sedang melanda dunia pada masa kini. Struktur mesejnya menyampaikan isi mesej yang mewakili makna tentang adab kesopanan dan kesusilaan, sikap pematuhan dan juga kebijaksanaan fikiran ketika semua orang dituntut untuk mengamalkan beberapa langkah keselamatan dan pencegahan seperti kerap memakai topeng muka, kekal duduk di rumah dan kerap mencuci tangan. Siri karya poster ini bukan sahaja memainkan fungsinya secara informatif dalam memberikan maklumat tentang keselamatan diri dan langkah-langkah pencegahan dalam menghadapi fenomena COVID-19, tetapi juga mengaktifkan fungsinya melalui ajaran nilai seperti nilai kesihatan, nilai kebersihan, nilai pengorbanan dan nilai norma sosial baharu agar pada akhirnya mendorong atau mengajak masyarakat untuk sama-sama memainkan peranan masing-masing dalam menanggapi situasi pandemik berskala global ini.
A poster work is not just a combination of visual and text that have aspects of beauty or entertainment. However, it is a tool or medium of non-verbal communication created by its creator to convey something in the form of messages to others. This study seeks to approach, understand and
explain the message of a series of poster of COVID-19 from the Sabah Art Gallery created by Intan Munirah Hamzah covering the structure, content
and function of its message. The art study approach, which is fundamentally based on a qualitative approach that emphasizes on a descriptive and
holistic explanatory system has been used at the same time through a conceptual framework built on relevant concepts as a frame of analysis.
The analysis shows that the COVID-19 posters from the Sabah Art Gallery are trying to convey the message of self-safety and prevention related to the COVID-19 phenomenon that is plaguing the world today. Its message structure conveys the meanings of courtesy and morality, compliance and even discreation when everyone is required to practice some safety and precautionary measures such as wearing a face mask, staying at home and frequently washing their hands. This series of poster not only plays its role in providing information and preventive measures in the face of the COVID-19 phenomenon, but also activates its function through teaching values such as health values, hygiene values, sacrifice values and new social norms values in order to ultimately encouraging people to play their part in response to this global pandemic situation.
References
Abdul Aziz Alimul Hidayat & Musriful Uliyah. (2004). Buku saku praktikum
kebutuhan dasar manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Aiman Sadiq Abdullah. (2010). Koronavirus positif di pasar haiwan eksotik di Wuhan.
https://www.sinarharian.com.my
Ali Nurhasan Islamy. (2015). Penerapan senyum pustakawan sebagai keterampilan
sosial di perpustakaan. Jurnal Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi,
(2), 44-49.
Barret, M. (1982). Art education: A strategy for course design. London: Heinemann
Educational Books.
Changara, H. (2007). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Furman, A.A. (2019). Saving Adele: A history of portrait of Adele Bloch-Bauer I.
Quest Journal of Humanities and Social Science, 3(1), 1-19.
Gardjito, Erwin, L.T. (2010). Serba serbi tumpeng: Tumpeng dalam kehidupan
masyarakat Jawa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hafizah Rosli. (2018). The element of poster design: Content visual analysis of
Malaysian’s health campaign poster. International Journal of Multidisciplinary
Thought, 7(3), 305-316.
Imelda Ann Anchin & Addley Bromeo Bianus. (2018). Analisis struktur plot dalam
filem cereka animasi 3D pertama di Malaysia. Jurnal Kinabalu, 23(1),141-56.
Khadher Ahmad & Munirah Abd Razak. (2012). Warna merah dan kaitannya dengan
sifat marah dalam perspektif hadith: Satu analisis awal. Dlm. Khadher Ahmad
& Sedek Ariffin (eds.), Transformasi Penyelidikan dalam bidang Pengajian
Islam. Kuala Lumpur: Universiti Malaya.
Maslow, A.H. (2019). A theory of human motivation: A psychological research that
helped change the field for good. New Delhi: General Press.
Mona Masood & Zakiah Zain. (2013). Appreciating, interpreting and understanding
poster via levels of visual literacy. Journal of Science, Engineering and
Technology, 9(2), 1799-1803.
Mufid, M. (2009). Etika dan filsafat komunikasi. Yogyakarta: Prenadamedia Group.
Noorlida Daud & Ahmad Zamzuri Mohamad. (2019). Kerangka konseptual reka
bentuk emoji untuk poster kesedaran dalam bentuk media bercetak. Jurnal
Seni dan Pendidikan Seni, 7(1),11-21.
Nur Faizah Mohd Pahmie & Ahmad Sofiyuddin Mohd Shuib. (2014). Advertising
design: The use of print ads (poster) in campaign design towards the child
sexual abuse prevention. International Journal of Technical Research and
Applications, 2(3), 80-83.
Priherdityo, E. (2015). Dampak buruk terlalu sering cuci tangan. http://www.
cnnindonesia.com
Purbasari, M. & Diah, R.A. (2014). Warna dingin si pemberi nyaman. Journal
Humaniora Language, People, Art and Communication Studies, 5(1), 357-366.
Rohidi, T.R. (2011). Metodologi penelitian seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
Saiful Akram Che Yob. (2019). Propaganda visual: Satu antitesis simbolik pendudukan
Jepun di Tanah Melayu. Jurnal Sultan Alauddin Sulaiman Shah (Special
Issues), 17-26.
Salinatin Mohamad Saleh & Mustafa Halabi Hj Azahari. (2013). Diabetes healthcare
awareness in Malaysia: Communication medium through poster in socioeconomic
patterns. Proceeding International Conference on the Modern Development of
Humanities and Social Science. 1-2 Disember, 2013. Hong Kong.
Sudjana, N. & Rivai, A. (2005). Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Tassoni, P. (2006). BTEC National early years. Oxford: Heinemann Educational
Publishers.
Wood, T. Paul Gauguin: Artists through the ages. New York: Windmill Books.
Zubaidah Osman & Nor Azura Adzharuddin. (2015). Pengaruh visual dan verbal
dalam iklan kempen terhadap emosi. Journal of Education and Social Sciences,
(1),51-55.