PIRONOK: MANTERA PEMIMPIN DUSUN KIMARAGANG

PIRONOK: THE MANTRA OF THE DUSUN KIMARAGANG LEADER

Authors

  • Ain Apainah Yuni Institut Pendidikan Guru Kampus Gaya Kota Kinabalu, Sabah
  • Asmiaty Amat Pusat Penataran Ilmu dan Bahasa Universiti Malaysia Sabah

DOI:

https://doi.org/10.51200/ga.v9i.1885

Keywords:

Ilmu pironok, kata-kata mantera, fungsi pironok, Dusun Kimaragang, Pironok knowledge, mantra utterance, pironok function

Abstract

ABSTRAK

Ilmu pironok kini dilupakan oleh pemimpin baharu suku kaum Dusun Kimaragang akibat kehidupan berpendidikan dan beragama. Sedikit demi sedikit mantera kearifan tradisi ini ditinggalkan, menyebabkan ujaran yang dipercayai mempunyai kuasa magis ini tidak dipelihara untuk pemahaman generasi muda. Kajian ini memberi perhatian pada makna dan fungsi pironok dalam kalangan masyarakat Dusun di Kota Marudu dan Kudat, Sabah. Pengumpulan data yang menggunakan pedoman wawancara dan perakaman dimanipulasikan dengan bantuan informan. Hasil kajian menunjukkan pironok mempunyai tujuh fungsi. Ilmu pironok membantu memberikan keyakinan dalaman kepada pemimpin, menyemai taat setia rakyat kepada pemimpin, mendamaikan pertelingkahan, membantu melicinkan tugasan kepimpinan, sebagai kaedah dan sistem perancangan keamanan, mengajar ahli-ahli untuk saling menghormati dan menyemai sikap saling menyayangi sesama ahli masyarakat. Hasil kajian ini juga memberi maklumat tentang peranan ilmu pironok dalam sistem sosial masyarakat Dusun tradisional. Pironok membantu membangunkan ketamadunan tradisional masyarakat Dusun dengan cara melicinkan tugasan harian insan dalam memimpin ahli kumpulannya. Positif atau negatifnya pironok bergantung kepada keyakinan dan keimanan secara individu. Ahli masyarakat sepatutnya mampu menyikap mantera secara bijak. Pada masa yang sama, mereka berkewajipan menjaga kerukunan beragama dan bermasyarakat agar pengamal dan bukan pengamal mantera dapat hidup berdampingan, selaras dan harmonis.

 

ABSTRACT

The pironok knowledge is now forgotten by the new leaders of the Dusun Kimaragang tribe as a result of educated and religious life. Bit by bit this mantra of traditional wisdom is abandoned, causing the utterance believed to have a magical power not preserved for the comprehension of the younger generation. This study focuses on the meaning and function of pironok among the Dusun community in Kota Marudu and Kudat, Sabah. Data collection using interviews and recording guidelines is manipulated with the help of informants. Findings showed that pironok had seven functions. Pironok’s knowledge helps to provide insight to the leader, to instill loyalty to the leader, to reconcile arguments, to help ensure leadership tasks, as a means and system of peace planning, teaching members for mutual respect, and cultivating mutual affection for the fellow members community. The results of this research also provide information on the role of pironok knowledge in the social system of the traditional Dusun community. Pironok helps to develop the traditional civilization of the Dusun community by facilitating the daily tasks of the people in leading their group members. The pironok positivity or negativity relies on individual beliefs and faith. Community members should be able to disclose the mantra wisely. At the same time, they are obliged to maintain religious and social harmony so that practitioners and non-practitioners of the mantra can co-exist, inline and harmoniously.

Author Biography

Asmiaty Amat, Pusat Penataran Ilmu dan Bahasa Universiti Malaysia Sabah

 

 

Published

2019-12-31

How to Cite

Yuni, A. A., & Amat, A. (2019). PIRONOK: MANTERA PEMIMPIN DUSUN KIMARAGANG: PIRONOK: THE MANTRA OF THE DUSUN KIMARAGANG LEADER. Jurnal Gendang Alam (GA), 9. https://doi.org/10.51200/ga.v9i.1885
Total Views: 315 | Total Downloads: 1008