Legenda Bali dan Implementasinya dalam Budaya Kehidupan dan Industri Pelancongan ~ Balinese Legends and Its Implementation in Culture of Life and Tourism Industry
DOI:
https://doi.org/10.51200/manu.v26i.1061Keywords:
Bali, legenda, Hindu, implementasi, kepercayaan, pelancongan. ~ Bali, legends, implementation, belief, tourism.Abstract
Makalah ini membicarakan tentang legenda terpilih yang terdapat di Pulau Bali, Indonesia. Cerita lisan ini dikaji dan dianalisis untuk memperlihatkan bentuk sebenar legenda di Bali dan bagaimana ia diimplementasi dalam budaya kehidupan masyarakat Bali sehingga hari ini. Cerita lisan yang dikaji ini juga merupakan cerita-cerita yang dianggap penting kepada masyarakat dan pada masa yang sama cerita ini dianggap suci oleh penganut Hindu di Bali. Makalah ini bertitik tolak daripada pandangan Mohd Khalid Taib (1991) dan Harun Mat Piah (2003) yang melihat perkaitan rapat antara legenda keramat dengan kepercayaan masyarakat dan juga pandangan sarjana Bali yang melihat perkaitan agama dalam semua amalan budaya dan tradisi di Bali. Dengan demikian, kedudukan sebenar cerita lisan tersebut dalam budaya kehidupan masyarakat dapat dikenal pasti di akhir makalah ini. Selain itu, makalah ini akan melihat keupayaan cerita-cerita lisan ini turut diimplementasikan dalam bidang lain yang boleh menjana ekonomi setempat misalnya menjadi sumber tarikan pelancongan. Untuk tujuan tersebut, kajian ini menggunakan metodologi kajian lapangan di beberapa kawasan yang relevan untuk pengumpulan cerita lisan dan juga menggunakan kumpulan cerita-cerita lisan yang telah dikumpulkan oleh sarjana terdahulu sebagai korpus perbincangan. Kajian ini adalah relevan kerana dapat memperkenalkan cerita lisan Bali kepada masyarakat lain di Nusantara dan juga dapat menguji sejauhmana cerita lisan tersebut benar-benar berfungsi dan mampu diimplementasikan dalam budaya hidup masyarakat pemiliknya pada zaman kini.
This paper discussed about selected oral stories found on the island of Bali, Indonesia. These oral stories were reviewed and analyzed to show what the actual oral story form is in Bali and how it is implemented in Balinese culture today. The oral narratives studied in this paper are also stories that are considered important to the people and at the same time these stories are considered sacred by the Hindus in Bali. This paper has taken into account Mohd Khalid Taib (1991) and Harun Mat Piah’s (2003) views of the density between sacred legend and the beliefs of society as well as the views of Balinese scholars who examine the linkage of religion in all cultural practices and traditions in Bali. Thus, the actual position of the oral stories in the culture of the society could be identified at the end of this paper. In addition, this paper also looked at whether these oral stories are also implemented in other fields that could promote the local economy such as becoming a tourist attraction. For this purpose, this study employed a field study methodology in several areas relevant to oral storytelling and also uses a collection of oral stories gathered by previous scholars as a corpus of discussion. This study is relevant as it could introduce Balinese stories to other communities in the archipelago and also test the extent to which the oral stories are truly functional and capable of being implemented in the living culture of the owner’s society today.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
All right reserved. No part of this publication can be reproduced without prior written permission of the copyright holder. The written permission of the copyright holder must be obtained before any parts of this publication is stored in a retrieval system of any nature.
Requests for permission to duplicate an article, review or part of this journal should be addressed to the Chief Editor, MANU, Centre for the Promotion of Knowledge and Language Learning, Universiti Malaysia Sabah, Jalan UMS, 88400 Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.