Kerencatan Hubungan Diplomatik Kesultanan Melayu Melaka, Johor dan Aceh The Deterrence of Malay Government Diplomatic Relationship with Malacca, Johore and Aceh

Authors

  • SALMAH JAN NOOR MUHAMMAD Jabatan Bahasa Melayu, Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi, 43400 Universiti Putra Malaysia Serdang, Selangor

DOI:

https://doi.org/10.51200/manu.v25i.764

Keywords:

Kerencatan, diplomatik, pemerintah, integriti, autokratik, interaksi sosial. Deterrent, diplomatic, government, integrity, autocratic, social interaction.

Abstract

Hubungan diplomatik merupakan hubungan yang terjalin di antara dua atau lebih kerajaan. Pada dasarnya, hubungan ini terbina atas dasar kepercayaan, keserasian dan keinginan untuk menjayakan matlamat yang sama demi kepentingan kerajaan masing-masing. Namun, hubungan diplomatik ini akan mengalami kerencatan apabila segelintir pemerintah kerajaan tidak lagi terikat dengan nilai integriti dan melihat ‘kuasa’ sebagai agenda utama dalam hubungan tersebut. Makalah ini bertujuan mengkaji faktor penyebab berlakunya permasalahan ini. Bagi memperoleh data, penulis melakukan kajian kepustakaan. Hasil dapatan menemui bahawa faktor kerencatan ini berlaku disebabkan oleh interaksi sosial yang berbeza antara kerajaan, matlamat untuk menjadi ‘kerajaan autokratik’ dan akibat perlanggaran prinsip etika dan moral hidup. Naskhah Sulalatus Salatin, Tuhfat al-Nafis dan Hikayat Aceh akan dijadikan sebagai bahan perbincangan utama.

 

Diplomatic relationship is an affiliation that is formed between two or more overnments. Essentially, this relationship is built on belief, compatibility and desire to achieve similar goals for the sake of their respective state interests. However, this diplomatic relationship will decline when government rulers are bound with the value of integrity and perceive ‘power’ as main agenda in that affiliation. This article aims to study the causal factor towards this problem. To obtain data, the author prepared aprecise literature study. Results of the study showed that factors that lead to this interference are social interaction that is diverse between governments, the goal of becoming the ‘autocratic government,’ and the collision of the principle of ethics and moral life. The copy of Sulalatus Salatin, Tuhfat al- Nafis and Hikayat Aceh will be utilised as the main discussion materials.

Downloads

Published

2017-08-17

How to Cite

MUHAMMAD, S. J. N. (2017). Kerencatan Hubungan Diplomatik Kesultanan Melayu Melaka, Johor dan Aceh The Deterrence of Malay Government Diplomatic Relationship with Malacca, Johore and Aceh. MANU Jurnal Pusat Penataran Ilmu Dan Bahasa, 25. https://doi.org/10.51200/manu.v25i.764

Issue

Section

Artikel/Article
Total Views: 2161 | Total Downloads: 51080